Eps 3 - Bertanya Melalui Al Quran tentang Pemberkasan CPNS Tahun 2021

Episode Bertanya Melalui Al Quran kali ini bercerita terkait pengalaman saya sewaktu masa-masa pemberkasan CPNS 2021.

Setelah melalui tahap SKD dan tahap SKB, pada bulan Desember 2021 diumumkan bahwa saya diberikan kesempatan untuk melanjutkan ke tahap pemberkasan CPNS. Alhamdulillah.

Proses pemberkasan diumumkan akan dimulai pada pertengahan bulan Januari 2022, namun sejak pertengahan bulan Desember 2021 saya masih ada ketidakyakinan apakah saya benar-benar akan mengambil amanah sebagai CPNS atau tidak. Mengapa demikian?

Dalam pikiran saya mulai terlintas tentang perbedaan gaji CPNS dibandingkan gaji karir di Diskominfo maupun salah satu kampus di Kebumen.

Saya belum cerita mengapa ada opsi karir di salah satu kampus di Kebumen kan? Simak ceritanya di Episode 4 Bertanya Melalui Al Quran tentang lowongan dosen tahun 2020.

Saya sempat berdiskusi dengan istri tentang potensi pendapatan yang akan diperoleh selama masa-masa CPNS, yaitu 80% dari gaji pokok PNS, ditambah tunjangan keluarga, dan belum ada tunjangan kinerja. Perkiraan pemasukan akan menjadi sekitar 60% dibandingkan pendapatan saat menjadi Programmer di Diskominfo.

Secara matematis, tentunya akan berdampak besar dalam mencukup kebutuhan keluarga. Semakin dipikir semakin membuat gak tenang. Namun, hal ini mau tidak mau harus diambil keputusan secara matang dan secepat mungkin.

Daripada terlalu jauh berpikir dan tidak ketemu titik terang yang menenangkan, akhirnya saya coba melakukan Quran Vibration, Bertanya Melalui Al Quran, pada hari Kamis tanggal 16 Desember 2021. Saya bertanya dengan sungguh-sungguh dan memohon petunjuk kepada Allah terkait pendapatan CPNS apakah nanti yang terbaik untuk keluarga kami.

Ayat yang saya peroleh adalah sebagai berikut ini.

وَلَوْ اَنَّهُمْ رَضُوْا مَاۤ اٰتٰٮهُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ ۙ وَقَا لُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ سَيُؤْتِيْنَا اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ وَ رَسُوْلُهٗ ۙ اِنَّاۤ اِلَى اللّٰهِ رٰغِبُوْنَ

"Dan sekiranya mereka benar-benar rida dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Allah dan Rasul-Nya, dan berkata "Cukuplah Allah bagi kami, Allah dan Rasul-Nya akan memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya kami orang-orang yang berharap kepada Allah.""
(QS. At-Taubah 9: Ayat 59)

Dari terjemahan ayat di atas, saya sudah auto kena kritikan. Beberapa kata kunci yang saya pahami sesuai dengan kondisi batin dan pertanyaan saya yaitu kalimat berikut ini.
  1. rida dengan apa yang diberikan,
  2. cukuplah Allah bagi kami,
  3. memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya, dan
  4. berharap kepada Allah.
Seolah saya merasa ditawari oleh Allah untuk bersikap rida dan menerima dengan ketentuan yang diberikan oleh Allah yaitu lolos SKD dan SKB. Kalimat memberikan sebagian dari karunia-Nya di sini seolah yang dimaksud adalah terkait gaji / pendapatan yang memang saya sedang tanyakan.

Kemudian pada kalimat berharap kepada Allah seolah terasa sekali sedang mengkoreksi ketauhidan dalam diri saya, apakah saya menggantungkan harapan hidup saya kepada sebuah instansi dengan tawaran gajinya atau hanya kepada Allah subhanahu wata'ala semata?

Dan kalimat Cukuplah Allah bagi kami menjadi nasehat keyakinan yang perlu ditanamkan dalam diri saya bahwa yang punya kuasa dalam mencukupi kebutuhan hidup hanya Allah subhanahu wata'ala, bukan instansi, bukan besaran gaji, dan lainnya.

Setelah melihat kandungan pesan dalam ayat ini, alhamdulillah, perasaan tidak tenang dalam diri saya langsung terobati. Pikiran yang terus bermain logika seketika tunduk seutuhnya. Dengan seizin Allah, saya pun mengikuti proses pemberkasan CPNS dengan ketenangan hati dan perasaan nyaman.

Profesi sebagai PNS bagi saya adalah hasil petunjuk dari Allah. Ada tugas yang harus saya pedomani selanjutnya, diantaranya untuk selalu menikmati proses belajar dalam meningkatkan diri dan berusaha memberikan pengabdian terbaik sebagai pertanggungjawaban kepada Allah subhanahu wata'ala dalam rangka menuju rida-Nya.

Setelah saya coba renungkan kembali, pasti inilah jawaban Allah subhanahu wata'ala atas doa saya pada tanggal 6 Juni 2021 sewaktu ada persoalan di Disdukcapil Kebumen (perlu dibuat postingan gak ya? hehe).


Semoga Allah senantiasa membimbing dan rida kepada kita semua. Aamiin.

Metode Quran Vibration atau istilah lain Teknik Garputala merupakan metode tafsir kehidupan menggunakan ayat Al Quran yang diajarkan oleh Ustadz Nasrullah (Penulis Buku Rahasia Magnet Rezeki)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama