Eps 2 - Bertanya Melalui Al Quran tentang SKB CASN Tahun 2021

Episode Bertanya Melalui Al Quran ini bercerita terkait pengalaman saya sewaktu menjelang Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CASN Tahun 2021.

Setelah mengikuti tahap SKD CASN 2021, Allah memberikan hasil bahwa saya diberikan kesempatan untuk melanjutkan berkompetisi pada tahap SKB.

Jadwal dari BKPSDM Kabupaten Kebumen menunjukkan bahwa saya mendapatkan jadwal pada hari Jum'at tanggal 26 November 2021 sesi 2 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tempat yang sama ketika tahapan SKD.

Dalam hati kecil saya, masih ada rasa penolakan yang cukup kuat untuk berkarir sebagai PNS. Seolah diri saya melarang (mengharamkan) diri saya sendiri untuk melanjutkan ke tahapan SKB. Entahlah, mungkin saja karena rasa pengalaman tiga kali mengikuti seleksi CPNS dan berharap diterima berujung sebaliknya. Yang seharusnya mempersiapkan diri dengan mulai belajar materi SKB, tapi malah yang terbesit niat saya tidak akan hadir SKB.

Semakin mendekati hari pelaksanaan SKB, mulai ada perasaan tidak tenang dan pikiran bertanya berangkat atau gak nih. Mau gak dipikirin tetap saja tidak bisa.

Akhirnya, daripada tidak tenang, saya coba bertanya melalui Al Quran menggunakan metode Quran Vibration pada hari Rabu tanggal 24 November 2021. Saya pasrah apapun hasil yang didapatkan melalui metode ini dan berikut adalah hasilnya.

وَهُوَ الَّذِيْۤ اَنْشَاَ جَنّٰتٍ مَّعْرُوْشٰتٍ وَّغَيْرَ مَعْرُوْشٰتٍ وَّا لنَّخْلَ وَا لزَّرْعَ مُخْتَلِفًا اُكُلُهٗ وَا لزَّيْتُوْنَ وَا لرُّمَّا نَ مُتَشَا بِهًا وَّغَيْرَ مُتَشَا بِهٍ ۗ كُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖۤ اِذَاۤ اَثْمَرَ وَاٰ تُوْا حَقَّهٗ يَوْمَ حَصَا دِهٖ ۖ وَلَا تُسْرِفُوْا ۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ

"(Dan Dialah yang menjadikan) yang telah menciptakan (kebun-kebun) yang mendatar di permukaan tanah, seperti tanaman semangka (dan yang tidak terhampar) yang berdiri tegak di atas pohon seperti pohon kurma (dan) Dia menjadikan (pohon kurma dan tanaman-tanaman yang bermacam-macam buahnya) yakni yang berbeda-beda buah dan bijinya baik bentuk maupun rasanya (dan zaitun dan delima yang serupa) dedaunannya; menjadi hal (dan tidak sama) rasa keduanya (Makanlah dari buahnya yang bermacam-macam itu bila dia berbuah) sebelum masak betul (dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya) dengan dibaca fatah atau kasrah; yaitu sepersepuluhnya atau setengahnya (dan janganlah kamu berlebih-lebihan) dengan memberikannya semua tanpa sisa sedikit pun buat orang-orang tanggunganmu. (Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan) yaitu orang-orang yang melampaui batas hal-hal yang telah ditentukan bagi mereka."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 141)

مِنَ الْاَ نْعَا مِ حَمُوْلَةً وَّفَرْشًا ۗ كُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ وَ لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ 

"(Dan) Dia menjadikan (di antara binatang ternak itu sebagai kendaraan angkutan) yaitu layak untuk mengangkut barang-barang, seperti unta yang sudah dewasa (dan sebagai binatang sembelihan) yang tak layak untuk dijadikan angkutan, seperti unta yang masih muda dan kambing. Ia dinamakan farsy/hamparan karena ia mirip dengan hamparan tanah mengingat ia sangat dekat dengannya. (Makanlah dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan) jalan setan di dalam masalah pengharaman dan penghalalan. (Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu) yang jelas permusuhannya."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 142)

Kalimat yang saya tebalkan adalah kalimat yang seolah makjleb dengan kondisi saya saat itu. Dari ayat 141, saya ditunjukkan bahwa kondisi saya sedang berlebih-lebihan dan tidak mau nurut apa yang telah ditentukan. Sudah ditentukan ikut SKB kok yo mau gak nurut.

Kalau dari ayat 142, saya juga kena sindiran keras bahwa dalam proses SKB kok yo seolah mengharamkan (melarang) kepada diri sendiri. Bisa jadi dalam lubuk terdalam itu adalah bentuk ketidak optimisan yang dihembuskan oleh setan dan sifat setan kan memang tidak optimis.

Dengan izin Allah, maka saya tidak perlu berpikir lagi apakah akan berangkat atau tidak, ya jelas harus berangkat, apapun hasilnya. Pada hari Kamis, 25 September 2021 saya mengajukan izin ke kantor bahwa tidak berangkat besok Jumat karena akan mengikuti tahapan SKB. Lalu kapan belajar materi SKB nya? Mau tidak mau hari Rabu dan Kamis menjadi waktu belajar persiapan SKB karena Jum'at lebih konsentrasi teknis di tempat tes.

Saya berangkat ke Yogyakarta hari Kamis malam Jum'at, tepatnya setelah selesai mengikuti yasinan. Pada sesi berdo'a saya selipkan hajat saya mengikuti tahapan SKB semoga siapapun, baik saya maupun peserta kompetitor lain diberikan kelancaran dan hasil yang terbaik. 

Sekitar pukul 10 malam saya mulai berangkat dalam kondisi perjalanan ditemani gerimis mulai dari Kebumen sampai dengan Kulonprogo. Perjalanan malam cenderung jalanan lebih longgar sehingga tidak ramai. Tantangan saat itu adalah gerimis dan rasa kantuk yang luar biasa. Alhamdulillah, saya tiba di Yogyakarta sekitar pukul 1 dini hari dan diizinkan menginap kembali di Pondok Pesantren Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta.

Setelah sholat Subuh, saya khususkan waktu untuk sowan ziaroh ke makam guru mulia, Al Maghfurlah KH Asyhari Marzuqi, membaca QS. Yasin dan QS Al Fath. Setelah itu masih ada kesempatan belajar untuk mengulas kembali materi SKB. 

Sebagaimana saat SKD, dengan izin Allah pada saat pelaksanaan SKB, kembali saya perbanyak baca sholawat munjiyat, sholawat Al Fatih, sholawat Tibbil Qulub, sholawat Ibrahimiyah, kalimat tasbih tahmid tahlil dan takbir, dan lainnya. Saya juga kembali mengingat pesan sahabat saya (Mas Nanang Aris) untuk self talk bahwa saya tidak bisa apa-apa, gak ngerti apa-apa, dan hanya butuh pertolongan Allah subhanahu wata'ala. 

Ada kejadian unik pada pertengahan pelaksanaan SKD, ketika mengerjakan soal ada firasat bahwa kedua peserta kompetitor lain nilainya tinggi-tinggi. Hal ini membuat saya lebih termotivasi dan semakin konsentrasi. Bila dicek di rekaman live streaming, nilai kedua kompetitor saya memang lebih unggul daripada nilai yang saya peroleh. 

Berikut hasil rekaman live streaming nya



Alhamdulillah, tahapan mengikuti SKB diberikan kelancaran. Tentang hasil integrasi nilai SKD dan SKB ada di artikel Pengalaman Mengikuti Seleksi CPNS 2013, 2018, 2019 dan 2021

Semoga Allah senantiasa membimbing dan rida kepada kita semua. Aamiin.

Episode berikutnya masih tentang Bertanya Melalui Al Quran karena sempat membanding-bandingkan gaji PNS. Bagaimana jawaban ayat yang diperoleh? Simak di Eps 3 Bertanya Melalui Al Quran.

Metode Quran Vibration atau istilah lain Teknik Garputala merupakan metode tafsir kehidupan menggunakan ayat Al Quran yang diajarkan oleh Ustadz Nasrullah (Penulis Buku Rahasia Magnet Rezeki)





Post a Comment

Lebih baru Lebih lama