Berkunjung ke Masjidil Haram, Mekkah


Aku berkunjung ke rumahMu karena aku merasa penuh dengan dosa dan kehinaan. Tak ada niat riya atau sum'ah, hanyalah ampunan dan rahmatMu yang dapat menyelamatkan aku dan keluargaku dari tipu daya dunia.

Saya tidak ingin bercerita tentang umroh ataupun tata caranya di sini karena ada sumber lain yang lebih berkapasitas membahasnya. 

Saya menulis pengalaman berkunjung ke Masjidil Haram ini insyaAllah tidak ada niat lain kecuali untuk mengingatkan diri ini tentang skenario Allah yang luar biasa. Semoga diri ini selalu dijaga dari sikap riya dan saudara-saudaranya.

Umroh part 1 (31 Maret-1 April 2015)
Kun Fayakun... Jika Allah menghendaki maka tidak ada yang mustahil
Kesempatan berkunjung ke Masjidil Haram melalui acara SSC6 yang berlangsung di Jeddah. Jarak dari Jeddah ke Mekkah dapat ditempuh menggunakan angkot dengan durasi perjalanan 1 jam. Biaya dari Bab Mekkah Jeddah ke Mekkah umumnya 10 riyal per orang. Adapun ongkos pulang dari Mekkah kembali ke Bab Mekkah Jeddah umumnya juga sama.

Bukan kebetulan, Allah telah merencanakannya. Saya dipertemukan dengan sahabat karib saya Nur Sholahuddin Fajri di Mekkah. Pada tanggal 1 April 2015 saya bisa menemuinya di hotel Pullman ZamZam Tower. Seminggu sebelumnya sahabat karib saya Moch Shidqul Ahdi juga umroh, namun saya masih ada keperluan menyelesaikan tugas-tugas kampus.

Salah satu anugerah Allah, secara tidak langsung saya pulang pergi ke Mekkah menggunakan pesawat terbang yang membutuhkan waktu kurang lebih 2,5 jam untuk 1 kali perjalanan. Umumnya perjalanan dari Dhahran ke Mekkah bila menggunakan bus bisa memakan waktu 18 jam.

1 April 2015, bertemu Sholahudin Fajri
Hotel ZamZam Tower tempat Sholahuddin menginap

Umroh part 2 (23-26 April 2015)
Allah sebagaimana prasangka hambaNya...
Saya benar-benar kangen mengunjungi Masjidil Haram. Kemudian tawaran umroh hemat 120 sar datang dari rombongan umroh Bapak Bapak dari Indonesia yang tinggal di Jubail. Ada fasilitas makan dan hotel. Setelah saya yakin uang bekal saya cukup saya pun daftar.

Dua hari sebelum keberangkatan ternyata mahasiswa diminta melunasi biayanya 100 sar (diskon 20 sar, Hehe...) 

Awalnya saya agak ragu dengan kondisi saya yang kurang nyaman ketika berada di lingkungan dingin dalam waktu lama. Saya yakin saja kepada Allah akan memberikan apa yang dibutuhkan saya. Ternyata  bus yang kami naiki AC nya cocok sekali dengan tubuh saya. 
Saya terkejut ternyata ada hamba Allah yang membayarkan biaya umroh mahasiswa sehingga uang 100 sar saya dikembalikan. Subhanalloh. 

Lebih mengherankan lagi hotel tempat kami menginap di luar perkiraan saya, ternyata mewah untuk ukuran mahasiswa.

 Bapak Buddy Atmaja dan kawan-kawan KFUPM di hotel
Disuguhi makanan Indonesia (sayur kacang, tempe goreng, bakso, dll) membuat kisah umroh ini bertambah mantap.

Perjalanan pulang ke Dhahran kami sekali lagi dikejutkan dengan seorang Bapak hamba Allah memberikan uang saku kepada mahasiswa yang nominalnya lumayan.

Dalam perjalanan bersama Bapak Bambang, ketua rombongan Jubail

Semoga Allah menerima ibadah kami dan memberkahi para hamba Allah yang telah menjadi jalan nikmatMu...

2 Komentar

  1. Allah tidak akan memberikan apa yang kita butuhkan dan Allah tidak akan memberikan apa yang kita inginkan tapi Allah akan memberikan apa yang dihendaki-Nya mengenai keinginan dan kebutuhan kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ilmu saya belum nyampe level itu mas, masih suka minta ini itu ke Alloh. Doain ya biar saya makin paham. Terima kasih sudah berbagi ilmu dan berkenan mampir mas Ajidimas. Sukses selalu.

      Hapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama